Model Pembelajaran PREDICTION GUIDE


Pengertian Strategi Prediction Guide

Strategi merupakan suatu rencana tentang cara-cara pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi.25 Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan, method, or series of activities, designed to achieves a particular aducational goal. Sehingga strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.26 
Strategi pembelajaran berperan penting dalam menyikapi berbagai perubahan di segala aspek terutama bidang pendidikan sejalan dengan tuntutan zaman. Dalam proses pembelajaran terdapat beberapa strategi pembelajaran, termasuk di sini adalah strategi Prediction Guide. Prediction Guide terdiri dari dua kata yaitu Prediction dan Guide. Dalam Echol (2003) Prediction berarti ramalan, perkiraan atau prediksi. Sedangkan Guide dalam Echol (2003) berarti buku pedoman, pandu, memandu, menuntun, atau mempedomani. Jadi, Prediction Guide berarti panduan atau penuntun prediksi.
Menurut bahasa Prediction Guide berarti tebak pelajaran.27 Atau jika digunakan dalam istilah pendidikan lebih tepat diartikan sebagai menebak pelajaran.28 Sesuai dengan istilah bahasanya, strategi pembelajaran Prediction Guide merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada siswa untuk menebak atau memprediksi materi yang akan disampaikan oleh pengajar. Selama proses pembelajaran, peserta didik diminta untuk mengidentifikasi materi yang sesuai dengan tebakannya dengan mencentang atau melingkari atau menggaris bawahi materi yang sesuai dengan tebakannya. Di akhir pelajaran siswa diminta menghitung
berapa materi yang sesuai dengan tebakannya. Strategi pembelajaran Prediction Guide ini termasuk dalam salah satu bagian dari strategi pembelajaran aktif atau Active Learning. Hal ini tampak pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif, artinya aktif melibatkan siswa belajar dalam melakukan sesuatu dan berfikir tentang apa yang mereka lakukan dalam proses
pembelajaran.
Konsep Active Learning dapat diartikan sebagai anutan pembelajaran yang mengarah kepada pengoptimalisasian pelibatan intelektual dan emosi siswa. Dalam proses pembelajaran, diarahkan untuk membelajarkan siswa bagaimana belajar memperoleh dan memproses perolehan tentang pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai.29 Dengan belajar secara aktif, siswa tidak hanya sekedar mendengar, menerima, dan mengingat atau dengan kata lain siswa dalam kondisi pasif, namun sebaliknyasiswa diajak untuk berfikir dan memahami sendiri akan materi pelajaran tersebut.30
Di sini siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pengajaran yang diharapkan adalah keterlibatan secara mental (intelektual dan emosional) yang dalam beberapa hal diikuti dengan sebuah keaktifan fisik. Sehingga siswa benar-benar berperan serta dan berpartisipasi aktif dalm proses pengajaran dengan menempatkan kedudukan siswa sebagaI subjek dan sebagai pihak yang penting dan merupakan inti dalam kegiatan belajar mengajar.31 Hal ini dikarenakan ketika siswa aktif dalam proses pembelajaran, maka siswa akan cenderung untuk lebih cepat menghafal dan tidak mudah lupa. Begitu juga dengan penggunaan strategi pembelajaran Prediction Guide. Dalam strategi pembelajaran ini siswa ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dengan mencocokkan prediksi-prediksi mereka dengan materi yang disampaikan oleh pengajar, sehingga secara tidak langsung siswa menggali sendiri pengetahuan akan meteri pelajaran yang disampaikan. Dan hasil belajar yang diharapkan dapat dengan maksimum tercapai.



Tujuan Strategi Pembelajaran Prediction Guide

Setiap penggunaan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Strategi pembelajaran Prediction Guide merupakan strategi pembelajaran yang tepat digunakan untuk menstimulasi refleksi dan memprediksi materi yang memiliki tujuan dalam penggunaannya dalam pembelajaran, diantaranya yaitu:

A.    Mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif
Strategi pembelajaran afektif berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan strategi pembelajaran psikomotorik (keterampilan). Afektif berhubungan dengan nilai (value) yang sulit diukur, oleh karena menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam. Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang sifatnya tersembunyi, tidak dalam dunia empiris.32
Ketika berbicara mengenai materi pelajaran tentang nilai atau bisa dikatakan materi yang mengajarkan aspek afektif, di sinilah letak tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran Prediction Guide. Karena pembelajaran menggunakan strategi ini tidak hanya menuntut kemampuan kognitif siswa, akan tetapi lebih mengutamakan aspek afektif.33 Siswa di sini secara tidak langsung belajar akan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar dan belajar menentukan sikap yang terbaik ketika menghadapi suatu persoalan.
Dengan pengoptimalan aspek afektif akan membantu membentuk siswa yang cerdas sekaligus memiliki sikap positif dan secara motorik terampil. Ini juga yang diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan strategi pembelajaran Prediction Guide.

B.     Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
Sering terjadi selama ini proses pembelajaran yang berlangsung banyak diarahkan kepada proses mendengarkan dan menghafalkan informasi yang disajikan oleh guru, siswa bersifat pasif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa hanya memperoleh kemampuan intelektual (kognitif) saja. Idealnya proses pembelajaran itu menghendaki hasil belajar yang seimbang antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, ketika siswa dalam keadaan pasif menerima pelajaran, maka tidak menutup kemungkinan dia akan mudah melupakan informasi yang disampaikan oleh guru. Berbeda halnya ketika siswa ikut berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dia akan mencari sendiri pengertian dan membentuk pemahamannya sendiri dalam pikiran mereka. Sehingga pengetahuan baru yang disampaikan oleh guru dapat diinterpretasikan dalam kehidupan seharihari. Ada beberapa bentuk keaktifan yang dilakukan oleh siswa, yaitu:34
1)        Visual activities, seperti membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, dan sebagainya.
2)        Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya memberi saran, mengeluarkan pendapat, interview, diskusi, dan sebagainya.
3)        Listening activities, seperti mendengarkan uraian percakapan, diskusi, pidato, ceramah, dan lain sebagainya.
4)        Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin, dan sebagainya.
5)        Drawing activities, seperti membuat grafik, peta, dan sebagainya.
6)        Motor activities, seperti melakukan percobaan membuat konstruksi, model mereparasi, berkebun, dan lain sebagainya.
7)        Metal activities, seperti mengingat, memecahkan masalah, menganalisa, mengambil keputusan, dan sebagainya.
8)        Emotional activities, seperti menaruh minat gembira, barani, tenang, gugup, dan lain sebagainya.
Mengikutsertakan siswa secara aktif dalam pembelajaran juga merupakan salah satu
tujuan dari pembelajaran dengan menggunakan strategi Prediction Guide.

Prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran Prediction Guide

Strategi pembelajaran Prediction Guide adalah bagian dari salah satu strategi pembelajaran aktif atau Active Learning yang berakar di model pembelajaran konstruktivisme. Untuk itu pada dasarnya, prinsip dari strategi pembelajaran Prediction Guide mengikuti prinsip dari konstruktivisme, yaitu:35
a)      Peserta didik harus selalu aktif selama pembelajaran. Proses aktif ini adalah proses membuat segala sesuatu masuk akal. Pembelajaran tidak terjadi melalui proses transmisi tetapi melalui interpretasi.
b)      Interpretasi selalu dipengaruhi oleh pengetahuan sebelumnya.
c)      Interpretasi dibantu oleh metode instruksi yang memungkinkan negosiasi pemikiran (bertukar pikiran) melalui diskusi, tanya jawab, dan lain sebagainya.
d)     Tanya jawab didorong oleh kegiatan inquiry (ingin tahu) para peserta didik. Jadi kalau peserta didik tidak bertanya, tidak bicara, berarti peserta didik tidak belajar secara optimal.
e)      Kegiatan belajar mengajar tidak hanya merupakan suatu proses pengalihan pengetahuan, tapi juga pengalihan keterampilan dan kemampuan.

Prosedur Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Prediction Guide

Pelaksanaan strategi pembelajaran Prediction Guide adalah sebagai berikut:
a.       Prosedur pertama pelaksanaan pembelajaran menggunakan strategi Prediction Guide adalah guru menyampaikan topik yang akan disampaikan dalam pertemuan ini.
b.      Membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 6 siswa.
c.       Setelah terbentuk beberapa kelompok kecil, guru meminta peserta didik untuk menebak apa saja yang kira-kira akan mereka dapatkan dalam pelajaran ini.
d.      Siswa diminta untuk membuat perkiraan-perkiraan itu di dalam kelompok kecil.
e.       Guru menyampaikan materi secara interaktif dengan siswanya.
f.       Selama proses pembelajaran, siswa diminta untuk mengidentifikasi materi yang sesuai dengan tebakannya dengan mencentang atau melingkari atau menggaris bawahi materi yang sesuai dengan tebakannya.
g.      Di akhir pembelajaran, siswa diminta menghitung berapa materi yang sesuai dengan tebakannya.36
Strategi ini dapat diterapkan untuk hampir semua mata pelajaran yang tidak bersifat aplikatif, seperti ilmu-ilmu eksakta. Kelas akan menjadi lebih dinamis jika diadakan kompetisi antar kelompok untuk mencari kelompok dengan prediksi yang paling banyak benarnya.

TINJAUAN TENTANG HUBUNGAN ANTARA STRATEGI
PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE DENGAN PRESTASI BELAJAR

Strategi pembelajaran yang secara umum diartikan sebagai cara atau jalan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal menduduki peranan yang cukup penting. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwasanya dalam melaksanakan proses belajar mengajar tidak cukup hanya dengan tatap muka saja atau hanya menggunakan satu macam strategi saja, karena bila guru demikian pasti siswa akan kesulitan dalam memahami suatu pelajaran dan dapat juga siswa menjadi bosan. Jika sudah demikian maka tujuan pendidikan yang sudah dijelaskan dalam undang-undang dasar dan tujuan dalam setiap pelajaran akan sulit tercapai.
Ketika sebuah strategi pembelajaran disusun dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka hasil belajar atau prestasi belajar pun dapat dicapai dengan maksimal, sehingga keberhasilan belajar dapat tercapai pula. Untuk itu strategi pembelajaran diperlukan untuk dapat mencapai hasil yang semaksimal mungkin.80 Penggunaan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar perlu mempertimbangkan beberapa hal. Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan adalah:81
1) Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai.
2) Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi pembelajaran.
3) Pertimbangan dari sudut siswa, dan lainnya.
Pertimbangan-pertimbangan tersebut merupakan suatu pertimbangan dalam menetapkan strategi yang hendak diterapkan. Sebagai seorang pendidik sudah seharusnya mengetahui dan mampu menerapkan strategi-strategi yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Karena dengan penerapan strategi pembelajaran yang sesuai, dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar yang nantinya memaksimalkan hasil belajar yang diingikan. Guru yang terampil dan penuh tanggung jawab akan selalu berusaha menciptakan suasana kelas dalam keadaan hidup dan menyenagkan. Tidak dapat diasingkan lagi bahwa pengetahuan guru dalam mengelola kelas sangat diperlukan.
Sebagai seorang guru sudah seharusnya mengetahui dan mampu menerapkan strategistrategi yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Karena dengan penerapan strategi pembelajaran yang sesuai, dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar yang nantinya memaksimalkan hasil belajar yang diingikan. Untuk mencapai hasil belajar yang autentik, yang sejati yang tahan lama, mengajar haruslah berdasarkan pada pelajaran yang mengandung makna bagi anak didik. Pernyataan ini merupakan pendapat para psikologi dewasa ini, yaitu mengajar haknya berhasil bila diberi pelajaran yang bermakna. Salah satu hasil penyelidikan yang paling berguna bagi pengajaran adalah bahwa hati dan hakikat belajar adalah menangkap, menjelaskan dan menggunakan pengertian. Dengan demikian, dalam mengajar haruslah ditekankan makna atau pengertian, karena belajar merupakan usaha mencari dan menemukan makna atau pengertian. Hal inilah sifat hakikat dari belajar. Guru yang memberi pengetahuan yang tidak dipahami oleh anak didik merupakan pelajaran yang bertentangan dengan hakikat proses belajar mengajar. Sebaliknya guru yang selalu berusaha membantu anak didik agar mengerti, paham terhadap pengetahuan tertentu merupakan pengajaran yang sesuai dengan hakikat proses belajar.
Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup berat. Berhasil atau tidaknya pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Pengetahuan guru dalam memahami tentang mengajar akan banyak mempengaruhi peranan guru dalam mengajar. Dengan kata lain, pengetahuan guru tentang mengajar akan sangat berpengaruh terhadap kualitas mengajar guru.
Selain memahami makna mengajar, agar tugas guru dalam proses belajar mengajar berjalan dengan sukses maka guru harus memiliki kemampuan-kemampuan seperti: menguasai materi pelajaran, kemampuan menerapkan prinsip psikologi, kemampuan menyelenggarakan proses belajar mengajar dan kemampuan menyelenggarakan diri dengan berbagai situasi baru.
1.       Penguasaan materi pelajaran
Menguasai materi secara baik merupakan tuntutan yang pertama dalam profesi keguruan, penguasaan materi inilah yang menumbuhkan rasa kemampuan dan sungguhpun dan kesanggupan untuk melaksanakan tugas mengajar, sebab secara sempit mengajar berarti transfer of knowledge.


2.       Kemampuan menerapkan prinsip psikologi.
Seorang guru harus memiliki pengetahuan tentang teori belajar dan dapat menerapkannya. Dalam hubungannya dengan siswa, pengetahuan ini sangat berarti untuk mengklasifikasi perbedaan-perbedaan siswa yang ada, karena perbedaan ini berpengaruh terhadap hasil belajar. Dengan berpegang kepada prinsip perbedaan individu ini, guru dapat menggunakan strategi belajar mengajar yang tepat, agar proses belajar mengajar yang dilaksanakan mencapai hasil yang optimal.
3.      Kemampuan menyelenggarakan proses belajar mengajar
Penguasaan materi pelajaran tidaklah cukup untuk berprofesi sebagai guru (pengajar). Selain menguasai materi pelajaran, guru dituntut untuk mengaplikasikan pengetahuan teorinya di depan kelas sebagai wujud kemampuannya untuk melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pengajar. Penampilan guru yang kaku dan terbata-bata dalam menerangkan, akan sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa, apalagi jika penampilan guru menjadi bahan ketaqwaan siswa, sulit pengajaran berhasil dan sukses karena suasana kelas yang tidak menguntungkan atau tidak kondusif.
4.       Kemampuan menyesuaikan diri dengan berbagai situasi baru
Sering dengan tingkat kemajuan teknologi dan permasalahan yang ada dalam kehidupan ini, desain di dunia pendidikan senantiasa mengalami perubahan, untuk mengantisipasi perubahan tersebut, maka terjadilah perubahan atau perombakan kurikulum dan sebagainya.

Adanya perubahan tersebut sering membuat para guru langsung, untuk mengantisipasi hal tersebut, hendaknya guru mempunyai pengetahuan ke depan tentang pendidikan dan perkembangannya. Dengan demikian guru tidak merasa bingung dan siap terhadap perubahan yang ada, sehingga dapat menyesuaikan diri. Menurut Nana Sudjana, keberhasilan pengajaran dapat ditinjau dari dua segi yaitu dari segi prosesnya dan ditinjau dari segi hasilnya.
a.        Pengajaran di tinjau dari segi prosesnya
Kriteria ini menekankan kepada pengajaran sebagai proses, suatu proses haruslah merupakan interaksi yang dinamis sehingga siswa mampu mengembangkan telah ditetapkan dapat dicapai dengan efektif. Untuk mengukur keberhasilan pengajaran dari segi prosesnya ini, dapat diketahui lewat persoalan-persoalan berikut ini:
1.      Pengajaran yang berhasil jika pengajarannya tersebut direncanakan dan dipersiapkan terlebih dahulu dengan melibatkan siswa secara sistematik.
2.      Jika pengajaran tersebut dapat mendorong atau merangsang anak didik untuk melakukan kegiatan belajar.
3.      Apabila pengajaran bersifat merata, artinya semua siswa terlibat dalam proses belajar mengajar dan aktif di dalamnya.
4.      Pengajaran yang berhasil, bila pengajaran tersebut dapat menumbuhkan kegiatan mandiri, maksudnya anak didik dapat mengoreksi dirinya sendiri, sedangkan sifat dari pengajaran (guru) disini, demokrasi yaitu memberi kesempatan kepada siswa untuk mengoreksi dirinya, apakah sudah berhasil atau belum.
5.      Pengajaran yang berhasil jika pengajaran tersebut tersedia sarana dan memadai.







b.       Pengajaran yang ditinjau dari segi hasilnya
Tinjauan ini bermula dari asumsi dasar yang mengatakan bahwa proses pengajaran yang optimal memungkinkan hasil belajar yang optimal pula. Untuk lebih jelasnya, keberhasilan pengajaran dilihat dari hasilnya dapat dilihat persoalan berikut:
1)      Pengajaran yang sukses, yaitu pengajaran tersebut membuahkan hasil kepada anak didik yang nampak pada tingkah laku yang menyeluruh yaitu atas unsur kognitif, efektif dan psikomotor, secara terpadu pada diri siswa.
2)      Jika hasil pengajaran tersebut membuahkan hasil yang auntentik yaitu pengetahuan yang tahan lama dan yang mengendepan dalam pikiran serta dapat mempengaruhi terhadap pembentukan kepribadian anak didik.
3)      Hasil pengajaran tersebut berguna bagi anak didik dan dapat diterapkan dalam hidupnya, serta guru menyadari bahwa perubahan tersebut merupakan hasil dari pengajarannya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan secara singkat bahwa indikator keefektifan suatu strategi dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Siswa dapat menyerap atau menerima materi pelajaran yang baik.
2) Semua pelaksanaan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik.
3) Siswa ikut aktif dan tidak gaduh dalam artian gaduh yang mengganggu
proses pembelajaran, namun gadu karena siswa aktif berdiskusi dan aktif dalam pembelajaran. Prediction Guide merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada siswa untuk menebak atau memprediksi materi yang akan disampaikan oleh pengajar. Selama proses pembelajaran, peserta didik diminta untuk mengidentifikasi materi yang sesuai dengan tebakannya dengan mencentang atau melingkari atau menggaris bawahi materi yang sesuai dengan tebakannya. Di akhir pelajaran siswa diminta menghitung berapa materi yang sesuai dengan tebakannya.
Strategi pembelajaran Prediction Guide ini termasuk dalam salah satu bagian dari strategi pembelajaran aktif atau Active Learning. Hal ini tampak pada keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif, artinya aktif melibatkan siswa belajar dalam melakukan sesuatu dan berfikir tentang apa yang mereka lakukan dalam proses pembelajaran. Maka dari paparan di atas dapat dikaji bahwa terdapat hubungan yang sangat berarti antara strategi pembelajaran dengan prestasi belajar.















sumber: 
25 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, (Jakarta: Bumi Aksara,
1991), h. 90
26 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2006), h. 126
27 Suwardi, Manajemen Pembelajaran, ( Surabaya: PT Temprina Media Grafika, 2007), h. 64
28 Hisyam Zaini, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Insan Madani, 2008), h. 4
29 Dimyati dan Mujiono, Mengajar dan…………Op.Cit., h.115
30 Ramayulis, Metodologi………….Op.Cit., h.203
31 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 1995), h. 62
32 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran…….Op.Cit., h. 274
33 Hisyam Zaini, dkk, Strategi …………….Op.Cit., h. 78
34 S. Nasution, Azaz-azas Mengajar, (Bandung: Jemnas, tt), h.103
35 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep Karakteristik dan Implementasi,
(Bandung : Remaja Rosdakarya, 2003), h.239
79 Moh Uzer Usman, Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 199), 8
80 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor……… Op.Cit., 76
81 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran…….Op.Cit., h.130


1 Response to Model Pembelajaran PREDICTION GUIDE

  1. Unknown says:

    judul bukunya apa kk ? yang membahas tentang metode pembelajaran prediction guide? , terima kasih.

Posting Komentar