HUBUNGAN DISIPLIN DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA, DAN MACAM MACAM KECERDASAN
|
||
|
HUBUNGAN DISIPLIN DAN MOTIVASI
Disiplin Belajar
Pengertian Disiplin
Disiplin adalah suatu kondisi yang
tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian
perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut
telah menjadi bagian perilaku
dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui proses binaan melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman.
dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui proses binaan melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman.
Disiplin menurut Hodges (Helmi,
1996) dapat diartikan sebagai sikap seseorang atau sekelompok orang yang
berniat untuk mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya
dengan belajar, pengertian disiplin belajar adalah suatu sikap dan tingkah laku
yang menunjukkan ketaatan siswa terhadap peraturan di sekolah.
Pengertian Belajar
Menurut Slameto (1995:2) belajar
adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” Selanjutnya Winkel
(1996:53) belajar adalah “suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam
interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu
bersifat secara relatif konstant.” Kemudian Hamalik (1983:28) mendefinisikan
belajar adalah “suatu pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan
latihan.”
Pengertian Disiplin Belajar
Pendidikan disiplin merupakan suatu
proses bimbingan yang bertujuan menanamkan pola perilaku tertentu,
kebiasaan-kebiasaan tertentu, atau membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu,
terutama untuk meningkatkan kualitas mental dan moral (Sukadji dalam Mu’tadin,
2002).
Disiplin belajar adalah suatu sikap,
tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai
dengan keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah
ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara
siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah.
Unsur-unsur Disiplin
- Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang
berlaku.
- Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul
karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan
keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut,
tekanan,paksaan dan dorongan dari luar dirinya.
- Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah,
membina, dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan
atau diajarkan.
- Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan
yang
berlaku, dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan
memperbaiki tingkah laku. - Peraturan-peraturaan yang berlaku sebagai pedoman dan
ukuran perilaku.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Belajar
Menurut Syah (1995), disiplin belajar dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain:
- Lingkungan
- Suasana
emosional sekolah
- Sikap
terhadap pelajaran
- Hubungan
guru dan murid
Prestasi Belajar
Pengertian Prestasi
Muray dalam Beck (1990 : 290) mendefinisikan prestasi
sebagai berikut :
“To overcome obstacle, to exercise power, to strive to do
something difficult as well and as quickly as possible”
“Kebutuhan untuk prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih
kekuatan, berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat
mungkin”.
Prestasi adalah hasil yang telah
dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa
prestasi belajar dibedakan menjadi limaaspek, yaitu : kemampuan intelektual,
strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom
dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga
aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Prestasi merupakan kecakapan atau
hasil kongkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode tertentu. Prestasi
adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses pembelajaran.
Pengertian Belajar
Adabeberapa pendapat para ahli
tentang definisi tentang belajar. Cronbach, Harold Spears dan Geoch dalam
Sardiman A.M (2005:20) sebagai berikut :
Cronbach memberikan definisi :
“Learning is shown by a change in behavior as a
result of experience”.
Belajar adalah memperlihatkan
perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
Harold Spears memberikan batasan:
“Learning is to observe, to read, to initiate, to try
something themselves, to listen, to follow direction”.
Belajar adalah mengamati, membaca,
berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan.
Geoch, mengatakan :
“Learning is a change in performance as a result of
practice”.
Belajar adalah perubahan dalam
penampilan sebagai hasil praktek.
Dari ketiga definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa belajar itu merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan,
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru dan lain sebagainya.
Fontanaseperti yang dikutip oleh
Udin S. Winataputra(1995:2) dikemukakan bahwa learning (belajar)
mengandung pengertian proses perubahan yang relative tetap dalam perilaku
individu sebagai hasil dari pengalaman. Pengertian belajar juga dikemukakan
oleh Slameto (2003:2) yakni belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Thursan Hakim (2000:1) mengemukakan
bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan
perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas
tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan,
pemahaman, keterampilan, daya pikir, dll. Hal ini berarti bahwa peningkatan
kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk
bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang.
Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan
kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang tersebut sebenarnya belum
mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan di
dalam proses belajar
Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar di bidang
pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi
faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran
yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi
prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang
dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil
yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi belajar
merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor
kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang
diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan.
Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa
prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh
seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh
seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Sedangkan menurut Arif
Gunarso (1993 : 77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal
yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
Poerwanto (1986:28) memberikan
pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam
usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport.” Selanjutnya Winkel
(1996:162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan
belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya
sesuai dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17)
prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir,
merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga
aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi
kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga
kriteria tersebut.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka
dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang
dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang
diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai
dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang
dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami
proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah
diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau
rendahnya prestasi belajar siswa.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar
siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar antara lain:
Faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern)
Faktor intern adalah faktor yang
timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke
dalam faktor intern yaitu kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.
Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis.
Faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern)
Faktor ekstern adalah faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa,
yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya
dan sebagainya. Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak
memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto (1995:60) faktor ekstern
yang dapat mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah dan
lingkungan masyarakat.”
Hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar
Pada dasarnya prestasi belajar setiap
orang itu berbeda, antara orang yang satu dengan yang lainnya itu tidak sama.
Hal ini terjadi disebabkan karena adanya faktor yang ada dalam diri individu
(faktor intern) dan faktor di luar individu (faktor ekstern). Dengan adanya
kedua faktor tersebutlah yang dapat mempengaruhi tingkat prestasi seseorang.
Disamping kedua faktor tersebut, masih ada faktor lainnya yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar seseorang, misalnya kedisiplinan dalam belajar.
Dalam belajar atau mempelajari sesuatu itu tidak hanya dalam waktu yang singkat
dan cepat, tetapi perlu untuk meluangkan waktu sedikit setiap hari untuk
belajar dan itu juga harus konsisten. Dengan demikian, maka dapat membuat
seseorang menjadi disiplin waktu dalam belajar.
Disiplin belajar adalah suatu sikap,
tingkah laku dan perbuatan siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai
dengan keputusan-keputusan, peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah
ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak tertulis antara
siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua di rumah. Dengan tujuan
agar setiap individu memiliki disiplin jangka panjang, yaitu disiplin yang
tidak hanya didasarkan pada kepatuhan terhadap aturan atau otoritas, tetapi
lebih kepada pengembangan kemampuan untuk mendisiplinkan diri sendiri sebagai
salah satu ciri kedewasaan individu.
Kedisiplinan belajar siswa dapat
terjadi secara optimal bila pihak sekolah dan para pendidik (guru) melakukan
perbaikan proses belajar mengajar yang menjadikan siswa itu memiliki tingkat
yang sama, sama-sama mencari ilmu tanpa ada dinding pemisah yang menghalangi.
Sehingga antara guru dan siswa itu akan tercipta saling kerjasama. Dan siswa
pun menjadi bersemangat dalam belajar karena siswa tidak merasa lebih rendah
dari pada guru mereka.
Dengan adanya disiplin diri dalam
belajar yang tertanam dalam diri setiap siswa, hal ini akan menjadikan mereka
lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Dengan adanya disiplin belajar yang baik
bagi siswa akan meningkatkan ketekunan serta memperbesar kemungkinan siswa
untuk berkreasi dan berprsestasi.
Sehingga, bila siswa itu telah memiliki disiplin waktu dalam hal belajar, maka mereka akan memiliki motivasi atau dorongan dari dalam diri mereka untuk belajar. Dengan adanya disiplin waktu yang telah tertanam dalam diri mereka, maka mereka akan terdorong untuk berprestasi. Dengan adanya disiplin diri tersebut, biasanya akan mendatangkan keberhasilan dan kesuksesan bagi diri siswa, sehingga siswa akan mampu untuk menunjukkan prestasi yang bagus dan memuaskan.
Sehingga, bila siswa itu telah memiliki disiplin waktu dalam hal belajar, maka mereka akan memiliki motivasi atau dorongan dari dalam diri mereka untuk belajar. Dengan adanya disiplin waktu yang telah tertanam dalam diri mereka, maka mereka akan terdorong untuk berprestasi. Dengan adanya disiplin diri tersebut, biasanya akan mendatangkan keberhasilan dan kesuksesan bagi diri siswa, sehingga siswa akan mampu untuk menunjukkan prestasi yang bagus dan memuaskan.
Sedangkan siswa yang tidak memiliki
disiplin diri dalam belajar, biasanya hal ini akan membuat mereka menjadi orang
yang lamban dalam menangkap pelajaran yang diajarkan. Tanpa adanya disiplin
dalam belajar, hal ini akan membuat siswa menjadi kurang semangat dalam
belajar. Dan tanpa disiplin dalam belajar tentu akan membuat siswa mengalami
kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar. Sehingga keadaan ini akan
berakibat pada prestasi belajarnya yang akan menunjukkan hasil yang kurang
memuaskan.
Sehingga dapat dikatakan bahwa,
siswa yang memiliki kedisiplinan dalam belajar, mereka cenderung memiliki
prestasi belajar yang lebih baik. Sedangkan siswa yang tidak memiliki
kedisiplinan dalam belajar, mereka cenderung memiliki prestasi belajar yang
kurang atau rendah dibandingkan dengan siswa yang memiliki kedisiplinan dalam
belajar. Oleh karena itu, setiap siswa harus memiliki kedisiplinan dalam
belajar agar mereka bisa memiliki prestasi yang bagus.
MACAM MACAM
KECERDASAN
Dalam
ilmu psikologi, ada bermacam-macam kecerdasan yaitu :
·
Kecerdasan otak
(Intelegent)
·
Kecerdasan emosi
(Emotional)
·
Kecerdasan Sosial (
Social )
·
Kecerdasan Agama
(religi)
Kesemuanya kalau ngumpul ama satu orang, maka akan
membawa kesenangan dalam mengharungi hidup ini, tp manusia khan tidak ada yang
sempurna, kadang-kadang otaknya cerdas, tp emosinya meledak-ledak. begitu juga
ada orang yang memiliki kecerdasan sosial tp otaknya tidak terlalu cerdas. Sekarang tinggal sama
pribadi atau individu, mana yang menonjol diantara kecerdasan diatas, dan yang
lebih penting adalah saling melengkapi
Macam-Macam Tipe Kecerdasan Pada
Manusia
| UN1X PROJECT | Semua manusia ini diciptakan semuanya cerdas, pintar,
pandai, tidak ada manusia yang bodoh, Yakini dan Percayalah akan
hal itu Karena Tuhan itu Maha
Adil.
Mungkin sobat merasa tidak percaya diri karena sobat sekalian tidak bisa
menjadi seperti orang lain, bisa mendapat juara kelas, bisa mendapatkan teman
yang banyak, bisa mengerjakan soal-soal dari dosen ataupun guru. Yakinlah, itu
semua karena kecerdasan yang sobat miliki masih terkekang belum terbebas dari belenggu
kemalasan dan kesibukan.
Kecerdasan adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang
untuk melakukan atau memecahkan suatu masalah yang ada di lingkungan hidupnya
dengan cepat dan tepat. dan Tahukah kamu ? kecerdasan itu TIDAK hanya karena
bawaan dari lahirnya, nilai IQ, Gelar, dan Reputasinya. TETAPI, kecerdasan
didasarkan oleh tingkat keingintahuan seseorang, tingkat kemalasan seseorang,
dan masalah yang dapat di selesaikan dalam hidupkan. Jadi, yakinlah, ingatlah,
tuliskan dalam kertas dan bawa kertas itu kemana-mana, bahwa "SAYA PINTAR".
Saya
sudah memberikan pencerahan sedikit, kita kembali ke Tipe Kecerdasan pada
Manusia. Berikut adalah 9 diantaranya..
1. Intellegence of Word (Kecerdasan Mengolah Kata)
Seseorang yang memiliki kecerdasan ini mengacu pada
penggunaan bahasa lisan maupun tulisan dan kemampuan berbahasa dengan baik dan
efektif. Biasanya orang yang memiliki Kecerdasan ini dapat menghibur, mengajar,
meyakinkan dan memberikan argumentasi dengan bahasa yang sangat baik dan benar.
Seseorang yang memiliki kecerdasan ini biasanya suka dan tertarik dengan
bermain kata-kata, diskusi, membaca, dan pastinya menulis. Seseorang yang
punya kecerdasan ini mampu mengekspresikan hal dengan bahasa secara
singkat, tepat dan jelas. Oleh karena itu, Orang yang memiliki kecerdasan ini
dapat beragumen dengan baik. Untuk pekerjaan, biasanya menjadi Pelawak, Artis,
Penulis, pokoknya yang berhubungan dengan bahasa dan tulisan deh.
2. Intellegence of Logic (Kecerdasan Logika)
Seseorang yang memiliki kecerdasan ini mengacu pada
penalaran, logika, dan mengolah angka yang baik. Biasanya orang yang memiliki
kecerdasan ini memiliki pemikiran yang rasional. Orang yang memiliki Kecerdasan
ini mempunyai kemampuan untuk memahami argumen lawan bicara dengan logis dan
dapat memecahakan masalah matematika dengan baik dengan menggunakan kecerdasan
logis dan matematis.
Para
Ilmuan kebanyakan memiliki kemampuan ini untuk mendapatkan suatu hipotesa
sebelum di uji. Untuk pekerjaan, biasanya menjadi seorang ilmuan, akuntan, dan
yang berhubungan dengan logika dan matematis.
3. Intellegence of Visual (Kecerdasan Visual)
Seorang dengan kecerdasan ini memiliki tingkat seni yang
tinggi. Kecerdasan ini mengacu pada visualisasi, gambar, ruang, dan tentang
gambaran perasaan seseorang. Jika sobat sekalian punya hobi menggambar, jika
ada yang terlihat dan langsung ingin diabadikan menjadi sebuah foto,
mencoret-coret dinding, dan sebagainya. Berarti
sobat adalah termasuk dalam katogori kecerdsan ini. Seorang yang memiliki
kemampuan ini dalam hal pekerjaan sangat cocok untuk menjadi seorang pelukis,
photografer, disainer, arsitek, dan lain-lain.
4. Intellegence of Music (Kecerdasan Musikal)
Biasanya orang yang memiliki kemampuan ini sangat baik dalam
mengingat, menyanyikan, dan menciptakan suatu irama musik. Orang dengan
kecerdasan ini juga sangat peka dalam hal musik. Kecerdasan ini biasanya
mempunyai suara yang merdu dan sangat baik dalam mengidentifikasi suatu nada.
Mereka dengan kecerdasan ini sangat sentitif, bisa bekerja dengan mendenfarkan
musik, juga mahir dalam memainkan alat musik. Mereka berfikir melalui melodi
dan irama. Pekerjaan yang biasanya mereka dapatkan adalah menjadi penyanyi
ataupun komposer yang baik. tetapi tidak semuanya lho.
5. Intellegence of Physical (Kecerdasan Fisik)
Orang yang memiliki kecerdasan ini mampu mengendalikan gerak
tubuh dengan baik. Mereka yang memiliki kecerdasan ini mempunyai keahlian fisik
yang khusus lho, seperti lincah, kekuatan, gerak fleksibel, seimbang, dan juga
kemampuan taktis yang baik. Pekerjaannya apa ya? biasanya menjadi atlet,
aerobik, mortir, penari, dan lain-lain.
6. Intellegnce of People (Kecerdasan Intrapersonal)
Seseorang yang memiliki kecerdasan ini sangat pintar dalam
mengerti dan memahami perasaan orang lain. Dengan hanya menatap matanya. Sangat
peka dengan perasaan dan suasana hati seseorang. Kecerdasan ini mengacu pada
banyak hal, mulai dari kemampuan untuk memimpin, berempati, dan kemampuan untuk
mengorganisir orang lain. Orang dengan kecerdasan ini juga memiliki kemampuan
untuk belajar dari gerak tubuh dan tindakan
seseorang, oleh karena itu Seseorang yang mempunyai kecerdasan ini belajar
bukan melalui teori tetapi melalui tindakan atau langsung turun kelapangan.
Biasanya cocok untuk menjadi Psikolog.
7. Intellegnce of Self (Kecerdasan Interpersonal)
Orang yang memiliki kemampuan ini peka dan pintar untuk
mengenali emosi diri sendiri. Tahukah kamu? Kecerdasan ini dapat dengan mudah
mengetahui perasaan sendiri, memperkaya, membimbing, dan membedakan berbagai
macam kondisi yang terjadi pada dirinya. Kecerdasan ini juga punya sebuah
kemampuan khusus yaitu kemampuan Stasioner.
Kemampuan Stasioner adalah kemampuan untuk menjadi netral
dan sulit untuk di pengaruhi oleh keinginan, keyakinan, emosi, dan sebagainya
ketika dihadapakan oleh suatu masalah. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini
cocok untuk menjadi wirausahawan.
8. Intellegence of Nature (Kecerdasan Natural)
Seseorang yang memiliki kemampuan ini sangat peka terhadap
Alam, apa yang terjadi dengan alam, menyenangi dan menyayangi alam. Mereka
dapat berhubungan baik dengan alam apa lagi lingkungan sekitarnya, biasanya
mereka pasti memiliki hewan peliharaan atau pun memelihara bunga. Seorang yang
memiliki kecerdasan ini biasanya menjadi ahli biologi, pecinta alam, aktifis lingkungan, dan
lain-lain.
9. Intellegence of Existence (Kecerdasan Intuitif)
Dan yang terakhir, Kecerdasan Intuitif adalah kecerdasan
yang dimiliki seseorang dengan tingkat insting yang baik. Biasanya orang yang
memiliki kecerdasan ini peka terhadap makna kenapa kita hidup di dunia ini.
Seseorang yang mempunyai kecerdasan ini dapat
mengetahui sesuatu yang benar atau salah dari insting dan naluri yang dia
miliki. Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh Da'i, Ustadz, juru Dakwah,
Pemimpin, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Munsy.2013.macam tipe
kecerdasan pada manusia: http://munsypedia.blogspot.com /2013/02/9 macam tipe kecerdasan pada manusia
Azwar,
Saifuddin. 2007. Metode Penelitian.Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Zain.2009 http://mailzain.blogspot.com/
Oren. 2009. pengaruh disiplin belajar lingkungan keluarga
sekolah terhadap-prestasi-belajar-siswa: http://orenriffmilano.wordpress.com/2009/04/03/ pengaruh
disiplin belajar lingkungan keluarga sekolah terhadap-prestasi-belajar-siswa/
Sunar. 2009. Pengertian
prestasi belajar : http:// sunartombs.wordpress.com /2009/01/05/ pengertian-prestasi-belajar/
ridwan . 2008 . ketercapaian
prestasi belajar : http://ridwan202
.wordpress.com
/2008/05/03/ketercapaian-prestasi-belajar/
http://digilib.unitomo.ac.id/gdl. php ?mod= browse&op= read&id= jbptunitomo-5ngy4qbbphgcxfuxgv4ewc3glifrvq –fifimurtab -300& PHPSESSID =ordolinkrp. Di akses pada 28 april
2013
http://forum.detik.com/macam-macam-kecerdasan-menurut-ilmu-psikologi-t47981.html. Diakses pada 28 april
2013
Munsy. 2013. tipe kecerdasan pada manusia:http://munsypedia.blogspot.com /2013/02/9 -macam-tipe-kecerdasan-pada-manusia.html
0 Response to HUBUNGAN DISIPLIN DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA, DAN MACAM MACAM KECERDASAN
Posting Komentar